Soeharto Resmi Menjadi Pahlawan Nasional: Dukungan dan Respons Publik
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sepuluh tokoh di Istana Negara, Senin (10/11/2025). Keputusan ini tertuang dalam Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Gelar Pahlawan Nasional.
Salah satu tokoh yang menerima gelar kehormatan ini adalah mendiang Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Meskipun penganugerahan ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, keputusan tersebut juga mendapatkan dukungan luas dari tokoh politik, agama, dan sebagian publik.
Dukungan Publik dan Media Sosial
Di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional menjadi trending topic. Banyak akun menilai bahwa Soeharto layak menerima gelar kehormatan ini.
Salah satunya adalah akun @partaisocmed yang menyinggung hubungan antara Soeharto dan Bung Karno. Cuitan tersebut mendapat banyak likes dan interaksi dari warganet:
“Hari-hari belakangan ini banyak percakapan tentang Soeharto. Seperti juga Bung Karno, Pak Harto juga ada kesalahannya tapi kita sepakat jasa mereka berdua juga besar.” – @partaisocmed, 10 November 2025
Kontribusi Soeharto bagi Pembangunan Nasional
Selain dukungan publik, sejumlah tokoh menyoroti jasa Soeharto terhadap pembangunan negara. Misalnya, program Kelompecapir, yang tayang di televisi pemerintah pada era Orde Baru, menampilkan keberhasilan para petani dalam mengolah pertanian hingga panen. Program ini membantu mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan perkebunan di berbagai daerah.
Selain itu, program Transmigrasi yang digagas pemerintah era Orde Baru menciptakan wilayah-wilayah produktif dan maju, khususnya dalam sektor pertanian dan perkebunan.
Tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menegaskan bahwa Soeharto memiliki kontribusi besar dalam pembangunan bangsa. Ia menyebut mantan presiden tersebut sebagai Bapak Pembangunan Nasional:
“Ditetapkannya Soeharto sebagai Pahlawan Nasional meski terlambat tapi kita harus memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto. Soeharto sudah menunjukkan dirinya sebagai orang yang memiliki komitmen kuat untuk membangun bangsa.” – Din Syamsuddin
Respons Keluarga Soeharto
Dalam penganugerahan gelar Pahlawan Nasional, mendiang Soeharto diwakili oleh putri sulungnya, Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), dan didampingi oleh adiknya, Bambang Triatmodjo.
Tutut menyikapi pro dan kontra terkait keputusan ini dengan bijaksana:
“Masyarakat di Indonesia itu kan beragam, punya pandangan yang berbeda itu wajar. Tapi yang penting masyarakat bisa melihat dan menilai bagaimana perjuangan bapak dulu dalam membangun bangsa.”
Dengan pernyataan tersebut, keluarga Soeharto menunjukkan sikap terbuka terhadap berbagai pandangan masyarakat, sambil menegaskan jasa-jasa yang diberikan Soeharto selama memimpin Indonesia. Dikutip dari RRI.co.id
