Bobibos, Inovasi Anak Bangsa Ubah Jerami Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan
2 mins read

Bobibos, Inovasi Anak Bangsa Ubah Jerami Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Inovasi Energi Terbarukan dari Limbah Pertanian

Indonesia kembali menorehkan prestasi di bidang energi terbarukan dengan hadirnya Bobibos, singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos.
Inovasi ini diperkenalkan oleh PT Inti Sinergi Formula pada Minggu (2/11) di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bobibos dikembangkan dari limbah pertanian berupa jerami, yang selama ini kerap dibakar pascapanen. Melalui proses bioenergi dan suntikan serum khusus, jerami diubah menjadi bahan bakar berperforma tinggi dengan Research Octane Number (RON) 98, sekaligus menekan emisi gas buang hingga mendekati nol.


Latar Belakang dan Tujuan Pengembangan Bobibos

Gagasan Bobibos lahir dari keinginan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor energi.
Penggagasnya, M. Ikhlas Thamrin, telah meneliti lebih dari satu dekade untuk menciptakan bahan bakar alternatif berbasis bahan baku lokal.

Jerami dipilih karena melimpah di Indonesia dan mudah diolah, sehingga biaya produksi lebih efisien dan harga jual dapat bersaing dengan bahan bakar konvensional.
Selain itu, inovasi ini juga memberikan nilai ekonomi baru bagi petani, yang kini dapat mengolah limbah pertanian menjadi sumber pendapatan tambahan.


Keunggulan Bobibos Dibandingkan Bahan Bakar Fosil

Bobibos hadir dalam dua varian utama — bensin dan solar — yang dapat digunakan untuk sepeda motor, mobil, traktor, kapal, hingga mesin industri.
Beberapa keunggulan Bobibos meliputi:

  • 🔹 Nilai oktan tinggi (RON 98,1), setara bahkan melebihi bahan bakar premium berbasis fosil.
  • 🔹 Efisiensi jarak tempuh lebih baik dibandingkan solar biasa.
  • 🔹 Emisi gas buang rendah, mendekati nol.
  • 🔹 Performa mesin stabil dan ringan.
  • 🔹 Harga ekonomis dibandingkan bahan bakar RON 98 impor.
  • 🔹 Bahan baku lokal, mendukung ketahanan energi nasional.
  • 🔹 Produksi terdesentralisasi, mudah dikembangkan di berbagai daerah.

Uji Coba dan Dukungan Pemerintah Daerah

Dalam peluncuran di Lembur Pakuan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut menguji Bobibos pada mesin traktor diesel.
Hasil uji menunjukkan tarikan mesin lebih ringan, performa optimal, dan asap buangan lebih bersih.

Dukungan juga datang dari pelaku industri, seperti H. Amir Mahpud, pemilik PT Primajasa, yang siap menggunakan Bobibos untuk armada bus Jabodetabek dan Jawa Barat.


Potensi Ekonomi dan Lingkungan yang Berkelanjutan

Setiap hektare sawah dapat menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar Bobibos, ditambah produk turunan seperti pakan ternak dan pupuk organik.
Model ini menciptakan siklus ekonomi berkelanjutan bagi petani, yang kini tak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga energi hijau dan pupuk ramah lingkungan.

Dengan inovasi Bobibos, Indonesia menunjukkan bahwa transisi menuju energi hijau dapat dimulai dari desa, berbasis bahan lokal, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Bobibos bukan hanya bahan bakar — tetapi simbol kemandirian energi dan inovasi anak bangsa.

Dikutip dari antaranews.com