Kadin Beberkan Solusi Atasi Tingginya Pengangguran Gen Z
1 min read

Kadin Beberkan Solusi Atasi Tingginya Pengangguran Gen Z

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengingatkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mengoptimalkan momentum bonus demografi.

Meski kondisi ekonomi menunjukkan perbaikan, tingkat pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah utama.

“Keadaan sekarang jauh lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Tapi pengangguran memang masih ada di kisaran 4,85 persen. Dan 17 persennya itu datang dari usia muda 16–24 tahun,” ujar Anindya dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2025 di Jakarta, Senin (1/12).

Ia menilai tingginya pengangguran muda menunjukkan adanya ketimpangan antara kebutuhan pasar tenaga kerja dan kualitas lulusan. Generasi muda yang seharusnya menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi belum terserap secara optimal.

Selain isu pengangguran, Anindya juga menyoroti Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang masih berada di level 6,3, lebih tinggi dibanding Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

“Lalu rasio ICOR itu untuk menandakan berapa efisien kita dalam setiap dolar yang dikeluarkan. Itu masih tinggi di level 6,3 lebih tinggi dari Vietnam 4,6, Thailand 4,4, dan Malaysia,” ujarnya

Lalu, Apa Dukungan Kadin?

Untuk menjawab berbagai tantangan struktural tersebut, Kadin menegaskan dukungan terhadap program pemerintah yang menjangkau hingga tingkat desa.

Anindya menyebut sejumlah inisiatif seperti MBG, Koperasi Desa Merah Putih, Rumah Garuda, dan penguatan fasilitas kesehatan masyarakat.

“Kami ingin menyampaikan bahwa pada saat ini banyak sekali teman-teman di Kadin yang ingin berpartisipasi pada program-program pemerintah yang tentunya mencapai daerah,” ujarnya.

Anindya menambahkan bahwa prioritas utama Kadin saat ini adalah memperluas lapangan kerja sebagai dasar pertumbuhan jangka panjang.

Dengan indikator makro yang menunjukkan tren positif pertumbuhan ekonomi 5,04%, inflasi 2,86%, dan surplus perdagangan di atas USD 1 miliar per bulan, Kadin menilai saatnya fokus menguatkan sektor mikro.

“Jadi, angka-angka makro sudah terlihat arahnya ke jalan yang benar. Nah sekarang bagaimana nih Kadin fokusnya ke mikroekonomi. Dan kami optimis bahwa di pemerintahan Pak Prabowo dan Pak Wakil Presiden Gibran, kita mampu untuk mencapai pertumbuhan sampai ke 8%,” pungkasnya.

sumber merdekacom