Bangun SDM Unggul, BNN Tekankan Peran Pelajar RI di Luar Negeri Menuju Indonesia Emas 2045
2 mins read

Bangun SDM Unggul, BNN Tekankan Peran Pelajar RI di Luar Negeri Menuju Indonesia Emas 2045

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Suyudi Ario Seto kembali menegaskan pentingnya kontribusi pelajar Indonesia di luar negeri dalam menyongsong bonus demografi dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia juga mengingatkan ancaman narkoba yang dapat merusak kualitas generasi muda, termasuk mereka yang sedang menempuh pendidikan di mancanegara.

Penegasan ini disampaikan saat Komjen Suyudi menghadiri Retreat Leadership secara daring bersama 68 ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dari berbagai negara dan pengurus PPI Dunia. Forum tersebut menjadi ruang strategis untuk memperkuat peran pemuda sebagai motor perubahan bangsa.

Peran Diaspora Pelajar dalam Membangun SDM Unggul

Komjen Suyudi mengatakan pelajar Indonesia di luar negeri memiliki kedudukan penting sebagai garda intelektual bangsa. Mereka tidak hanya membawa pulang ilmu pengetahuan, tetapi juga karakter, integritas, serta wawasan global yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia yang berdaya saing.

Saat ini, sekitar 120.000 pelajar tercatat sebagai anggota PPI Dunia. Jumlah tersebut dinilai masih kecil dibandingkan total pelajar Indonesia, sehingga kesempatan belajar di luar negeri harus dimanfaatkan secara maksimal. “Tidak semua orang memiliki kesempatan ini—manfaatkan untuk masa depan bangsa,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa pembangunan nasional tidak boleh semata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Kecerdasan akademik harus berjalan seiring dengan moralitas, nasionalisme, kreativitas, dan kesadaran budaya. Tanpa fondasi tersebut, Indonesia Emas 2045 sulit terwujud.

BNN Ingatkan Ancaman Narkoba Tanpa Batas Negara

Di tengah upaya membangun generasi unggul, Komjen Suyudi mengingatkan bahwa kejahatan narkoba bersifat lintas negara dan berpotensi menyasar pelajar Indonesia di luar negeri. Tekanan studi, pergaulan baru, hingga minimnya kontrol sosial membuat mereka rentan terhadap penyalahgunaan narkotika.

BNN, ujarnya, hadir untuk melindungi, bukan menghukum. “Generasi bersih dan sehat adalah syarat utama mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tanpa itu, visi besar ini hanya menjadi slogan,” kata Suyudi. Karena itu, BNN memperkuat kerja sama lintas kementerian dan komunitas pelajar internasional untuk meningkatkan edukasi, pendampingan, dan pencegahan.

Kolaborasi Pemerintah dan Diaspora Menuju 2045

Retreat Leadership menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara PPI Dunia dan lembaga negara. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang unggul, berkarakter, dan bebas narkoba—pondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.

Di akhir penyampaiannya, Komjen Suyudi mendorong para pelajar untuk terus mengasah kompetensi dan membangun jejaring global. “Indonesia membutuhkan kalian. Pulanglah setelah menyelesaikan studi, dan bangunlah Indonesia,” pesannya.

Dengan dukungan diaspora intelektual dan ketegasan negara dalam melindungi generasi muda, Indonesia memiliki modal besar untuk mengoptimalkan bonus demografi dan melangkah menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan.

Sumber AntaraNews.com