IHSG Ditutup Menguat, Pasar Optimis Menjelang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Pekan Depan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore kembali ditutup menguat, didorong optimisme pelaku pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) pada pekan depan. IHSG menguat 68,25 poin atau 0,80 persen ke level 8.617,04, sementara indeks LQ45 naik 0,42 persen ke posisi 854,74.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa penguatan IHSG sejalan dengan rebound mayoritas bursa Asia. “Pasar tampaknya berekspektasi akan penurunan suku bunga The Fed meningkat menyusul data manufaktur yang suram,” ujarnya dalam kajian di Jakarta.
Sentimen Global Dorong Penguatan IHSG
Dari mancanegara, tekanan terhadap The Fed semakin kuat setelah data menunjukkan sektor manufaktur Amerika Serikat mengalami kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut pada November 2025. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa The Fed dapat mulai melonggarkan kebijakan moneternya pada FOMC 9–10 Desember 2025.
Di kawasan Asia, sentimen positif muncul dari langkah stimulus terbaru pemerintah China di tengah pelemahan data manufaktur periode November 2025. Beijing diprediksi menambah dukungan ekonomi menjelang Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan pekan depan.
Kabar positif juga datang dari Korea Selatan setelah Amerika Serikat mengonfirmasi pengurangan tarif tertentu dalam perjanjian bilateral, termasuk bea masuk otomotif dari 25 persen menjadi 15 persen. Selain itu, penyesuaian tarif pada suku cadang pesawat turut memperkuat sentimen perdagangan.
Di Jepang, pelaku pasar mencermati rencana ekonomi Perdana Menteri Sanae Takaichi yang menekankan penguatan stabilitas pertumbuhan dalam beberapa bulan ke depan.
Sentimen Domestik Perkuat Arah IHSG
Dari dalam negeri, sejumlah indikator makro turut memperkuat IHSG, terutama aktivitas pabrik yang solid pada November 2025, surplus neraca perdagangan Oktober 2025, serta tingkat inflasi yang mereda pada November. Sejak pembukaan perdagangan, IHSG terus bertahan di zona hijau hingga akhir sesi kedua.
Mayoritas Sektor Menguat
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat, dipimpin sektor industri yang melonjak 2,40 persen. Sektor barang konsumen non primer dan infrastruktur menyusul dengan kenaikan masing-masing 2,38 persen dan 1,77 persen.
Sementara itu, dua sektor tertekan yaitu:
- Kesehatan: turun 1,16 persen
- Teknologi: turun 0,36 persen
Top Gainers & Top Losers
Saham yang mencatat penguatan signifikan antara lain BOAT, BBRM, SULI, FPNI, dan ASPI.
Sementara saham yang melemah terdalam yakni OPMS, ESTI, SMIL, BEEF, dan ESIP.
Statistik Perdagangan
Frekuensi transaksi tercatat 2.720.714 kali, dengan total volume perdagangan mencapai 43,65 miliar lembar saham senilai Rp21,92 triliun. Pada penutupan, terdapat 282 saham naik, 370 saham turun, dan 159 saham stagnan.
Pergerakan Bursa Regional Asia
Pada sore hari ini, bursa Asia bergerak variatif:
- Nikkei: melemah 0,01% ke 49.298,00
- Shanghai: turun 0,42% ke 3.897,71
- Hang Seng: naik 0,24% ke 26.095,05
- Straits Times: naik 0,24% ke 4.537,05
Sumber AntaraNews.com
