Ketua MPR Kritik Kepala Daerah yang Angkat Tangan Tangani Dampak Bencana
2 mins read

Ketua MPR Kritik Kepala Daerah yang Angkat Tangan Tangani Dampak Bencana

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menanggapi sikap tiga kepala daerah di Provinsi Aceh yang menyatakan angkat tangan dalam menangani dampak banjir bandang dan longsor yang melanda wilayahnya. Muzani menegaskan bahwa bencana besar yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatra harus disikapi secara gotong royong, baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Muzani menyampaikan hal tersebut usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (2/12). Ia menilai bahwa besarnya skala bencana tidak bisa ditangani hanya oleh daerah.

“Iya, itu jadi keprihatinan juga, karena situasinya harus dihadapi secara bersama-sama,” ujar Muzani menjawab pertanyaan wartawan.

Tiga Kepala Daerah di Aceh Mengaku Tak Sanggup

Adapun tiga kepala daerah yang menyatakan tidak sanggup menanggulangi dampak bencana ialah:

  • Bupati Aceh Tengah Haili Yoga
  • Bupati Aceh Selatan Mirwan MS
  • Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi

Ketiganya mengaku kewalahan menghadapi kerusakan parah, korban jiwa, dan keterbatasan akses di wilayah masing-masing.

Mendagri Pastikan Pemerintah Pusat Turun Tangan

Secara terpisah, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap bekerja membantu daerah—baik yang masih menyatakan mampu maupun tidak.

“Pemerintah pusat, mau dia (pemda) masih mengatakan mampu, mau dia katakan menyerah, enggak mampu, pasti tetap akan bekerja, membantu, dan itu sudah sejak hari pertama,” ujar Tito di Jakarta, Senin (1/12).

Tito menambahkan bahwa pemerintah pusat juga telah melakukan penilaian terhadap masing-masing pemerintah daerah terkait kemampuan mereka menangani bencana.

“Yang kami anggap mampu pun kami bantu. Apalagi yang mengatakan sudah nggak mampu dan memang wajar, karena berada di daerah yang tersulit,” jelasnya.

BNPB: 744 Jiwa Meninggal, 551 Hilang

Data BNPB per Selasa menunjukkan korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di wilayah Sumatra mencapai 744 orang, sementara 551 orang masih dinyatakan hilang. Bencana besar ini juga mengakibatkan sejumlah daerah terisolasi karena akses darat terputus.

Daerah Terisolasi di Tiga Provinsi

Di Aceh, wilayah yang masih terisolasi antara lain:

  • Aceh Tamiang
  • Aceh Tengah
  • Bener Meriah
  • Gayo Lues

Di Sumatra Utara, daerah yang masih sulit dijangkau meliputi:

  • Sibolga
  • Sebagian wilayah Tapanuli Selatan
  • Sebagian wilayah Tapanuli Utara

Di Sumatra Barat, sejumlah kawasan yang terisolasi mencakup:

  • Kecamatan Palembayan dan Tanjung Mutiara (Kabupaten Agam)
  • Kecamatan Bayang (Kabupaten Pesisir Selatan)
  • Kecamatan Malalo (Kabupaten Solok)

Sumber AntaraNews.com