KSP: Pendidikan Adalah Dasar Keadilan Sosial, Revitalisasi dan Digitalisasi Sekolah Jadi Agenda Utama
2 mins read

KSP: Pendidikan Adalah Dasar Keadilan Sosial, Revitalisasi dan Digitalisasi Sekolah Jadi Agenda Utama

Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor pendidikan nasional. Ia menyebut pendidikan sebagai fondasi utama bagi keadilan sosial dan kemakmuran bangsa. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Kepala Daerah di ICE BSD, Tangerang, dengan tema “Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026.”

Dalam kesempatan tersebut, Qodari menekankan bahwa investasi terbaik bagi masa depan Indonesia adalah pendidikan yang berkualitas dan merata. Kebijakan tersebut menjadi salah satu dari lima prioritas utama Presiden Prabowo Subianto.

“Pendidikan, pangan, energi, penegakan hukum, dan perlindungan masyarakat miskin adalah lima prioritas utama Presiden Prabowo. Bagi beliau, pendidikan adalah investasi jangka panjang bangsa,” ujar Qodari.

Ia menekankan, program pendidikan tidak boleh berhenti pada wacana atau seremoni, tetapi harus memberikan dampak nyata yang dirasakan langsung oleh guru, siswa, dan masyarakat.


Revitalisasi Satuan Pendidikan: Infrastruktur Merata untuk Semua

Program revitalisasi sekolah menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam pelaksanaannya.

  • Tahun 2025: target revitalisasi meningkat dari 14.173 sekolah menjadi 16.140 sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun.
  • Tahun 2026: pemerintah menargetkan 11.744 sekolah direvitalisasi dengan alokasi dana Rp14,57 triliun.

Revitalisasi akan menyentuh peningkatan kualitas bangunan sekolah, fasilitas belajar, serta sarana pendukung agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif.

Qodari meminta kepala daerah berperan aktif mengusulkan sekolah-sekolah prioritas yang membutuhkan perbaikan. Pemerintah juga mendorong pemanfaatan sumber pendanaan non-APBN seperti CSR untuk memperluas cakupan revitalisasi.


Digitalisasi Pembelajaran Menuju Pendidikan “Next Level”

Selain revitalisasi fisik, pemerintah mengakselerasi program digitalisasi pembelajaran. Langkah ini dinilai strategis untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah.

Digitalisasi dilakukan melalui:

  • penyediaan panel datar interaktif,
  • pengembangan materi pembelajaran digital,
  • akses belajar secara daring maupun luring (misalnya via flashdisk).

“Saya menyebutnya pendidikan next level, sebuah lompatan baru agar kesenjangan kualitas antarwilayah bisa dikurangi,” kata Qodari.

Dengan teknologi, siswa di daerah terpencil diharapkan bisa memperoleh kualitas pembelajaran setara dengan siswa di kota besar. KSP juga memastikan koordinasi lintas kementerian agar digitalisasi berjalan optimal, sementara kepala daerah diminta mengawasi pemanfaatan sarana digital di sekolah-sekolah.


Komitmen untuk Melahirkan Generasi Unggul

Pemerintah menegaskan bahwa revitalisasi dan digitalisasi pendidikan merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi unggul, inklusif, dan berdaya saing global. Program ini dianggap penting untuk menyiapkan pemimpin masa depan dari seluruh penjuru negeri.

“Kita ingin memastikan setiap sekolah benar-benar bagus kualitasnya dan digitalisasi mampu membawa pendidikan Indonesia ke next level,” ujar Qodari optimistis.

Melalui koordinasi lintas kementerian dan sinergi dengan pemerintah daerah, pemerintah berharap manfaat dari kedua program besar tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di lapangan.

Dikutip dari merdeka.com