PLN Soroti Peluang PLTS Terapung di Papua sebagai Motor Baru Pengembangan EBT
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat mengidentifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung sebagai opsi strategis. Potensi ini muncul untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di wilayah Papua yang kaya akan perairan. Karakteristik geografis Papua yang didominasi pesisir dan perairan sangat mendukung pemanfaatan energi surya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Assistant Manager Komunikasi dan Manajemen Stakeholder PLN UIW PPB, Imam Alhakim. Ia mengemukakan hal tersebut di Purwakarta, Kamis, setelah mengunjungi PLTS Terapung Cirata. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan media gathering yang melibatkan jurnalis dari wilayah kerjanya.
Imam Alhakim menjelaskan bahwa sejumlah lokasi di Papua memiliki potensi besar untuk pengembangan energi bersih. Wilayah seperti Kabupaten Mamberamo Raya, Merauke, dan Jayapura menjadi sorotan utama. PLN berkomitmen untuk terus memperluas proyek EBT guna mewujudkan energi bersih di Bumi Cenderawasih.
Potensi dan Lokasi Pengembangan EBT di Papua
Papua, dengan bentang alamnya yang unik, menyimpan potensi besar untuk pengembangan energi baru terbarukan. Karakteristik wilayah yang didominasi pesisir dan perairan menjadi keunggulan tersendiri. Hal ini sangat ideal untuk implementasi teknologi PLTS terapung.
Imam Alhakim menegaskan bahwa beberapa daerah di Papua telah diidentifikasi sebagai lokasi potensial EBT. Kabupaten Mamberamo Raya, Merauke, dan Jayapura adalah contoh wilayah yang memiliki sumber daya surya melimpah. Selain itu, banyak wilayah pesisir lainnya juga menunjukkan prospek cerah untuk instalasi PLTS.
Saat ini, PLN telah mengoperasikan sejumlah proyek EBT di Papua dan akan terus memperluas cakupannya. Dari 372 sistem isolated dan delapan sistem besar, 190 di antaranya sudah merupakan pembangkit EBT. Ini menunjukkan komitmen kuat PLN dalam transisi menuju energi bersih di Bumi Cenderawasih.
Strategi PLN dalam Pengembangan PLTS Terapung
PT PLN (Persero) secara aktif memperkuat implementasi energi terbarukan di seluruh Indonesia, termasuk Papua. Pengembangan PLTS terapung menjadi salah satu fokus utama dalam strategi ini. Selain itu, pembangunan PLTS darat juga terus digalakkan untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah.
Kunjungan ke PLTS Terapung Cirata memberikan gambaran konkret mengenai keberhasilan teknologi ini. Imam Alhakim berharap pemanfaatan teknologi serupa dapat memberikan pemahaman lebih luas kepada masyarakat Papua. Ini penting mengenai arah pengembangan energi bersih yang sedang dijalankan oleh PLN.
Plant Manager PLTS Terapung Cirata, Kirjono Mudiarto, menjelaskan bahwa proyek Cirata adalah wujud komitmen PLN. Pembangkit ini mendorong transisi energi menuju pemanfaatan EBT secara lebih masif. PLTS Terapung Cirata merupakan yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, serta ketiga terbesar di dunia.
Dengan kapasitas 192 MWp dan 49 inverter, PLTS Terapung Cirata menjadi model percontohan. Model pengembangan ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia. Terutama di wilayah yang memiliki potensi serupa seperti di Papua.
Sumber: AntaraNews
