Wamentan Sudaryono Targetkan Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan
2 mins read

Wamentan Sudaryono Targetkan Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan bahwa Indonesia berpotensi mencapai swasembada pangan pada tahun ini. Dia berharap ketahanan pangan yang dicapai dapat berlanjut secara berkelanjutan di masa depan. Produksi beras nasional diperkirakan akan melebihi 34,7 juta ton hingga akhir tahun 2025, yang menjadi indikator bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada beras.

“Kita bisa mencapai swasembada pangan tahun ini. Dan kita akan melanjutkan prestasi ini di tahun-tahun berikutnya,” ungkap Sudaryono dalam acara AAA Conference 1.0 yang berlangsung di Wisma Danantara, Jakarta, pada Jumat (5/12).

Pernyataan tersebut disampaikan Sudaryono di hadapan sejumlah alumni dari universitas terkemuka di dunia. Alumni yang hadir berasal dari 14 universitas internasional dan tergabung dalam Alliance of Alumni Associations (AAA).

Sudaryono menegaskan bahwa tujuan yang diusungnya bukan hanya untuk swasembada dalam jangka pendek, melainkan untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi Indonesia.

“Kita ingin swasembada, kita ingin ketahanan pangan tercapai selamanya, itu jadi target yang ingin kita capai. Saya ajak kalian semua di sini yang punya sesuatu untuk memajukan sektor pertanian, silakan hubungi nomor pribadi saya, saya bersedia,” kata Sudaryono.

Kemandirian Pangan Tahun Ini

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia akan mengumumkan swasembada pangan untuk komoditas penting seperti beras dan jagung pada tanggal 31 Desember 2025 pukul 12.00 WIB, sesuai dengan target nasional yang telah ditetapkan.

Amran menegaskan bahwa pencapaian swasembada ini dapat terwujud berkat peningkatan produksi nasional dan stabilnya distribusi pangan, sehingga ketahanan pangan Indonesia berada dalam posisi yang kuat dan terjaga.

“Insya Allah kita berdoa, kita bisa umumkan swasembada nanti. Di tanggal 31 Desember jam 12.00 kita umumkan bahwa Indonesia swasembada,” kata Mentan Amran dikutip dari Antara, Kamis (4/12/2025). Ia juga menjelaskan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional saat ini mencapai 3,8 juta ton, yang merupakan jumlah tertinggi dalam sejarah, dan diperkirakan akan tetap stabil hingga akhir tahun di kisaran 3,7 juta ton. CBP tersebut disimpan di seluruh gudang Perum Bulog.

Produksi yang Dihasilkan secara Lokal

Amran menyatakan bahwa pencapaian stok beras yang tinggi ini sangat signifikan, karena mencerminkan konsistensi dalam produktivitas para petani yang terus mengalami peningkatan. Hal ini juga menunjukkan keberhasilan dari program strategi nasional pangan yang telah diterapkan.

Ia menekankan bahwa pencapaian ini semakin berarti karena seluruh beras yang tersimpan di gudang Bulog merupakan hasil produksi petani lokal, tanpa adanya ketergantungan pada impor untuk memperkuat cadangan nasional. “Yang menarik, beras yang ada di gudang itu adalah hasil produksi petani Indonesia,” ucap Amran.

sumber merdeka